Kita semua pastilah pernah berdoa
(memohon pertolongan) pada Alloh, baik permohonan yang sifatnya pokok,
seperti mohon ketetapan iman, yakin, syukur, khusnul khotimah (akhir
kehidupan yang baik), hidup barokah dan seterusnya, maupun permohonan
yang kesannya sepele seperti mohon naik gaji, naik pangkat, bisa nyaur
hutang, agar si A suka dan seterusnya. Namun tidak semua orang yang
berdoa itu dikabulkan oleh Alloh. Bagi yang terkabul doanya,
bersyukurlah dan tetap waspada, jangan sampai dengan terkabulnya doa itu
merasa lebih dekat kepada Alloh daripada orang yang “tidak terkabul
doanya’, dan jangan sampai terjebak pada pemikiran yang terkesan menuduh
“Alloh bisa diatur dengan doa”. Dan bagi yang belum terkabul doanya,
bersabarlah dan koreksi diri, siapa tahu ada hikmah dibalik “belum
terkabulnya doa” atau memang kita kurang memenuhi syarat berdoa dengan
benar.
Aturan berdoa
Pada dasarnya semua doa pastilah diijabahi (dikabulkan) oleh Alloh. Sebagaimana diinformasikan dalam Alquran:
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”
Al mukmin:60
Sabda Rosululloh SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Namun tentunya doa yang dikabulkan itu adalah doa yang memenuhi syarat aturan dari Alloh, yang diantaranya :
1. Yaqin
2. Khusyu’
Bersabda Rosulullohi SAW:
“Berdo’alah kepada Alloh dan kalian
yakin akan dikabulkan. Ketahuilah!, sesungguhnya Alloh tidak akan
menerima suatu do’a dari hati yang lalai lagi lengah”
Shahihut Targib no: 1653
Dalam Risalah Alqusyairiyah juga diceritakan :
Alkisah Nabi Musa pernah bertemu dengan
seorang pria yang sedang berdoa dengan menunduk. Musa A.S berkata kepada
Tuhannya: Wahai Tuhan, jika saja kebutuhan hamba tersebut berada di
tanganku, pasti akan saya berikan. Kemudian Alloh menurunkan wahyu
kepadanya: Wahai Musa, saya lebih sayang kepadanya daripada kamu. Dan
tahukah kamu mengapa doa dia tidak saya kabulkan? Karena setiap dia
berdoa kepadaku, hatinya selalu ingat akan kambingnya. Dan Aku tidak mau
mengabulkan doa seorang hamba yang ketika berdoa, hatinya masih
mengingat selainKu. Dengan demikian diantara cara agar doanya terkabul
adalah hatinya harus khusyu’, tidak boleh ingat selain Alloh.
Tidak makan makanan yang haram
Sebagaimana disinggung dalam hadits Nabi:
“Hai Sa’ad (bin Abi Waqqosh),
hindarilah makanan harom, ketahuilah setiap perut yang di isi dengan
makanan harom, sekalipun hanya sesuap nasi, maka doanya tertolak”
Hadis keterangan dari Sa’ad bin Abi Waqos
Oleh karena itu, bagi siapa yang ingin doanya mudah terkabul, hendaklah menghindari makanan yang harom.
Tergesa-gesa menyimpulkan doa tidak terkabul
Karena dalam hadis Nabi diterangkan:
“Doa salah seorang dari kalian akan
dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia berkata, ‘Aku
telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak dikabulkan’ ”
HR Al-Bukhori, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad
Dan masih banyak lagi aturan berdoa.
Bagi orang yang sudah bersungguh-sungguh
dalam berdoa serta sudah berusaha memenuhi aturan berdoa dengan baik
namun belum juga dikabulkan doanya, maka pastilah ada hikmah dibalik
tertundanya pengabulan dari Alloh. Dan disini kita akan mencoba
mengungkap hikmah mengapa doa kita belum juga terkabul.
Hikmah dari doa kita yang belum terkabul?
Mengenai hikmah belum dikabulkannya doa itu banyak sekali, diantaranya :
1. Bisa jadi karena Alloh suka mendengar suara kita
Sebagaimana diceritakan dalam Risalah Alqusyairiyah bab doa.
Alkisah Yahya bin Said Alqot-thon pernah
bermimpi bertemu dengan Alloh, dan dalam mimpi tersebut ia mengadu
kepadaNya, “Wahai Tuhanku, banyak sekali doa yang saya panjatkan kepada
Engkau namun tidak ada yang Engkau kabulkan”.
Jawab Tuhan: “Wahai yahya, mengapa doa kamu belum saya kabulkan, karena saya senang mendengar suaramu”.
Dengan demikian maka bagi orang yang
belum terkabul doanya, janganlah bersedih, bukan berarti Alloh benci
pada kita, bisa jadi posisi kita malahan seperti Yahya bin Said, Alloh
senang mendengar suara kita.
2. Mungkin juga Alloh
menunda mengabulkan doa kita di dunia karena hendak ditangguhkan di
akherat atau digantikan dengan pengampunan dosa
Sebagaimana diinformasikan oleh Nabi Muhammad SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa,
kecuali akan dikabulkan. Pengabulannya itu bisa segera didunia ini, dan
bisa juga ditangguhkan di akhirat kelak, atau bisa juga digantikan
dengan pengampunan dosa sesuai dengan kadar doanya itu, dengan syarat ia
tidak berdoa untuk sebuah perbuatan dosa, atau memutus tali
silaturohmi, atau isti’jal (menuntut segera terkabul)”. Para sahabat
bertanya, “Wahai Rosululloh, apa yang dimaksud dengan isti’jal itu?”
Beliau menjawab, “Seseorang yang berkata, “Aku telah berdoa kepada
Robku, namun belum juga dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Jika sampai doa kita pengabulannya
ditangguhkan di akherat, maka di akherat nanti doa-doa tersebut akan
menjelma menjadi kebaikan-kebaikan. Dan saat itu, kita akan sangat
bahagia, bahkan berharap sekiranya seluruh doa kita ditangguhkan
semuanya untuk kebaikan di akhirat.
3. Mungkin Alloh tidak mengabulkan doa kita karena Ia sengaja hendak menghilangkan keburukan dari kita
Diriwayatkan dari Ubadah bin Ash-Shomit r.a bahwa Rosululloh SAW bersabda:
“Jika di atas bumi ada seorang
muslim berdoa kepada Alloh dengan satu doa, maka Ia akan mengabulkan doa
itu atau menghilangkan keburukan darinya, selagi ia tidak mengerjakan
dosa atau memutus hubungan kekerabatan.” Seseorang berkata, “Bagaimana
kalau kita memperbanyak doa?” Rosululloh SAW bersabda: “Alloh akan lebih
banyak lagi mengabulkan doanya atau menghilangkan keburukan darinya”
HR At-Tirmidzi, Ahmad, dan Al-Hakim
Dalam riwayat Al-Hakim ada tambahan:
“Atau Alloh akan menyimpan pahala seperti doanya itu untuknya”
HR Al-Hakim
Karena itu, tidak ada salahnya kita
memperbanyak doa, meskipun terkesan tidak dikabulkan oleh Alloh, sebab
akan dirubahnya menjadi penghapus keburukan kita. Semakin banyak kita
berdoa, semakin banyak pula peluang menghapus keburukan kita.
4. Penundaan terkabulnya doa bisa juga menjadi salah satu bentuk ujian dari Alloh kepada kita, Alloh ingin menguji iman kita
Ketika doa tidak segera dikabulkan,
syetan membisikkan pikiran jahat kepada seseorang, dengan berkata
kepadanya: Katanya setiap doa pasti dikabulkan, tapi bagaimana
kenyataannya, doa kamu tidak dikabulkan, jadi tidak ada gunanya kamu
berdoa. Dalam hal ini, sebagai hamba yang baik, tetaplah harus berdoa,
meski ia ada perasaan marah kepadaNya, lantaran tidak ada satupun doa
yang dikabulkan. Dikarenakan ada hadis yang menerangkan: “Bersabda
Rosulullohi SAW : Demi Alloh yang jiwaku berada didalam kekuasaan-Nya,
seorang hamba benar-benar berdoa pada Alloh, sedangkan ia marah
kepada-Nya karena tidak mengabulkan doanya, kemudian ia berdoa lagi
kepada-Nya. Maka Alloh berfirman kepada malaikat-Nya; Hambaku tidak mau
berdoa kepada selain-Ku, maka sungguh aku kabulkan doanya”.
Hadis keterangan dari Ali r.a dalam Al Kanz, jilid 2 hal 74, hadis nomor 3194
5. Tidak segera dikabulkannya doa bukanlah berarti Alloh menolak doa kita, karena bisa jadi waktunya saja yang belum tiba
Karena banyak sekali diceritakan dalam
Alquran, doa Nabi saja banyak yang waktu pengabulannya mencapai puluhan
tahun. Sebagai contoh misalnya Nabi Ya’kub, setelah beliau kehilangan
anak kesayangannya (yakni Yusuf), beliau tidak henti-hentinya berdoa dan
berdoa. Tapi pengabulan doa beliau tertunda terus hingga mencapai waktu
yang cukup lama, sampai ada yang mengatakan, “Nabi Ya’qub berdoa selama
empat puluh tahun.”
Penderitaan dan cobaan yang dialami Nabi
Ya’qub tidak berhenti sampai disitu, anaknya yang lain, Bunyamin, juga
ikut hilang, sampai-sampai kedua matanya buta karena kesedihan yang
mendalam. Kendati demikian, beliau terus memohon dan memohon dengan
yakin bahwa Alloh akan mengakhiri penderitaanya.
Demikian pula dengan Nabi Musa a.s, beliau pernah berdoa kepada Alloh
“Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau
memberi kepada Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta
kekayaan pada kehidupan dunia. Ya Tuhan kami, akibatnya mereka
menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Tuhan kami, binasakan harta
benda mereka, dan kuncilah mati hati mereka, karena mereka tidak beriman
hingga mereka melihat siksaan yang pedih.”
QS Yunus: 88
Namun konon Alloh baru mengabulkan doa beliau tersebut, sebagaimana yang dinyatakan oleh Alloh;
QS Yunus: 89
“Sesungguhnya permohonan kalian berdua dikabulkan” , setelah 40 tahun lamanya!
Padahal yang berdoa adalah Nabi Musa
a.s, salah seorang dari Rosul Ulul ‘Azmi, sedangkan yang mengamininya
adalah Nabi Harun a.s, seorang nabi yang mulia. Dan keduanya tentunya
juga telah memenuhi semua syarat dan etika berdoa. Walau begitu
keterkabulan doanya memakan waktu yang sangat lama sekali.
Belum lagi Nabi Ibrahim, yang berdoa
ingin mempunyai anak sholeh, jarak antara doanya dan pemberiannya dari
Alloh juga sangat lama sekali, sampai puluhan tahun. Karena itu, bila
permohonan kita pada Alloh belum juga terkabul, janganlah putus asa,
ingatlah kisahnya para Nabi yang doanya lebih lama dari kita dan
tentunya juga lebih khusyu’ serta lebih dekat kepada Alloh, terkabulnya
juga memakan waktu puluhan tahun.
6. Tidak segera
dikabulkannya doa kita itu bisa jadi masih menunggu proses, karena
segala sesuatu itu pasti punya takaran, syarat dan sebab
Jadi bukan berarti doanya tidak
terkabul, melainkan menunggu kesiapan dari kita untuk menerimanya.
Karena itu, janganlah tergesa-gesa menyimpulkan; doa saya tidak
terkabul.
Sabda nabi SAW: “Doa salah seorang
dari kalian akan dikabulkan selagi ia tidak buru-buru. (Yakni jika) ia
berkata, ‘Aku telah berdoa kepada Tuhanku, tapi doaku tidak
dikabulkan’.”
HR Al-Bukhari, Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad
Dalam lafazh Muslim disebutkan:
“Ditanyakan, ‘Wahai Rasulullah, apa
yang dimaksud dengan minta agar doa segera dikabulkan?’ Rosululloh SAW
bersabda, ’(Yakni) hamba itu berkata, ‘Aku berdoa dan berdoa, tapi doaku
tidak dikabulkan’.”
HR Muslim
7. Doa kita yang kelihatannya tidak terkabul, bisa jadi itulah bentuk pengabulannya dari Alloh
Dikarenakan menurut Alquran, setiap doa pastilah akan dikabulkan.
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.”
Al mukmin:60
Sabda Rosululloh SAW:
“Tidak seorangpun yang berdoa, kecuali akan dikabulkan”
HR. Ath-Thirmidzi
Hanya saja terkadang pengabulannya Alloh
itu tidak sesuai dengan harapan kita, mungkin permohonan kita minta
mobil, tapi pengabulannya Alloh berupa motor atau bahkan sepeda angin.
Kalau seandainya pengabulan dari Alloh itu selalu disesuaikan dengan
harapan manusia, kita tidak bisa bayangkan bagaimana kacaunya kehidupan
dunia. Contoh kecil saja, bagaimana jadinya kalau dalam satu waktu ada
yang minta hujan juga ada yang minta terang, karena keduanya sama-sama
punya kepentingan, yang satu sedang butuh hujan karena akan menanam,
satunya lagi inginnya terang karena sedang jalan-jalan. Contoh lain
misalnya dimusim pemilihan lurah, calonnya ada 5 dan semuanya berdoa
mohon pada Alloh supaya jadi lurah, padahal yang harus jadi cuma satu.
Jadi tidaklah mungkin pengabulannya Alloh itu pasti sesuai dengan
keinginan manusia. Tapi yang jelas semua doa (berdasarkan ayat tersebut)
pastilah dikabulkan. Dan bagi orang yang merasa doanya belum terkabul,
bisa jadi Alloh sudah mengabulkan doanya, namun tidak sesuai dengan
keinginannya.
8. Terkadang doa yang tidak
segera dikabulkan justru akan membuat kita semakin dekat kepada Alloh,
terus bersimpuh di hadapan-Nya, selalu merendahkan diri kepada-Nya
Sebaliknya, tidak jarang jika permintaan
kita dikabulkan, maka kita menjadi lebih sibuk, lalu kita tidak lagi
ingat kepada Alloh, tidak meminta dan tidak berdoa lagi kepada-Nya,
padahal doa itu sendiri tidak hanya sebagai ibadah, malahan menduduki
posisi yang sangat penting sekali, yakni sebagai otaknya ibadah.
0 comments